Jumat, 07 Desember 2012

Contoh Resensi Buku



Awal Seorang Penyihir
Judul : Harry Potter and the Sorcerer’s Stone
Pengarang : J. K. Rowling (Joanne Kathleen Rowling)
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Ketujuh, 2001
Tebal : 384 halaman

      Kejadian tak terduga telah terjadi! Walaupun kehilangan kedua orang tuanya pada hari ulang tahunnya, Harry Potter selamat dari kutukan kematian Avada Kedavra yang dilontarkan oleh musuh bebuyutan orang tuanya, Lord Voldemort dengan meninggalkan bekas luka seperti sambaran petir. Saat itu, Harry Potter memasuki usia satu tahun. Kemudian, dari Godric’s Hollow, Harry dipindahkan oleh Hagrid ke rumah paman dan bibinya yang Muggle, Vernon dan Petunia Dursley, serta seorang sepupunya, Dudley Dursley, yang beralamat di Privet Drive nomor 4.
Selama hampir 10 tahun, Harry tidak pernah diperlakukan layak oleh paman, bibi serta sepupunya. Keajaiban tidak pernah terjadi hingga pada ulang tahunnya yang ke-11, datanglah seorang raksasa yang memberi Harry surat bahwa dia adalah penyihir dan telah diterima di sekolah Hogwarts. Saat memasuki Hogwarts, betapa bingungnya dia mengapa semua orang mengenalnya, yang tak lain adalah “Anak yang Bertahan Hidup.” Di Hogwarts, Harry masuk pada asrama Gryffindor. Pada tahun ajaran pertamanya, Harry sudah begitu terkenal dan tidak hanya berbakat dibidang sihir, namun juga dibidang Quidditch, karena itu, Harry menjadi seeker termuda sepanjang abad. Selain itu, Harry juga bersahabat dengan Ron Weasley, yang membantunya masuk ke peron 9¾, dan Hermione Granger, yang memiliki kecerdasan yang luar biasa.
   Di akhir tahun ajaran, Harry Potter menyadari akan seseorang yang hendak mencuri batu bertuah yang diambl Hagrid dari bank Gringotts dan disembunyikan di Hogwarts. Dengan menggunakan batu itu, seseorang dapat berumur panjang. Harry dan kawan-kawannya menduga bahwa Proffesor Snape yang hendak mencurinya untuk diberikan ke Voldemort. Setelah melalui anjing berkepala tiga “Fluffy,” mengambil kunci, menyelesaikan permainan set catur yang harus mengorbankan Ron dan menyelesaikan teka-teki logika. Harry baru menyadari bahwa selama ini yang hendak mencuri adalah Proffesor Quirrel. Tiba-tiba, bekas luka Harry terasa sakit dan mengetahui bahwa ternyata Voldemort yang merasuki tubuh Quirell. Harry Potter dapat mengalahkan Quirrel, tetapi kemudian diserang oleh roh Voldemort yang membuatnya pingsan. Untung saja Dumbledore datang di saat yang tepat.
  Tentu saja, di dalam buku ini, terdapat alur cerita yang menarik. Bahasa yang digunakanpun juga sederhana dan dapat dimengerti oleh semua orang, sehingga anak-anakpun tidak akan masalah untuk membacanya. Selain itu, konflik-konflik yang terjadi mampu membius para pembaca menjadi terpikat dan penasaran. Cerita yang lugas mampu membuat pembaca tidak merasa bosan dan puas akan cerita tersebut. Di dalam cerita ini pula, pembaca dapat mempelajari beberapa hal, seperti kesetiaan Ron dan Hermione pada Harry, yang rela berkorban sekalipun harus mengorbankan nyawanya. Juga dari keluarga Dursley, pembaca dapat mengambil hikmah bahwa kita harus menerima keadaan apa adanya, ketika Harry Potter telah diberitahu bahwa ia adalah penyihir dan telah diterima di Hogwarts. Pembaca juga diajak untuk tidak berburuk sangka pada orang lain. 

-Please Don't Copy Paste- -Mau? Comment :P-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar